Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya laut. Namun, sayangnya, dampak pelanggaran batas laut terhadap ekosistem laut Indonesia semakin terasa. Pelanggaran batas laut yang dilakukan oleh kapal-kapal asing maupun lokal dapat menyebabkan kerusakan yang serius terhadap lingkungan laut kita.
Menurut Dr. I Gede Nyoman Mahardika, seorang pakar kelautan dari Universitas Udayana, pelanggaran batas laut dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem laut. “Kerusakan terumbu karang, penangkapan ikan yang berlebihan, dan pencemaran laut adalah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi akibat pelanggaran batas laut,” ujarnya.
Selain itu, pelanggaran batas laut juga dapat mengancam keberlanjutan sumber daya laut Indonesia. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, sekitar 80% spesies ikan di perairan Indonesia berada dalam kondisi overfishing. Hal ini disebabkan oleh penangkapan ikan yang tidak terkendali akibat adanya kapal-kapal yang melanggar batas laut.
Tak hanya itu, dampak pelanggaran batas laut juga dapat memicu konflik antarnegara. Seperti yang terjadi baru-baru ini antara Indonesia dan China terkait klaim wilayah laut di Laut Natuna. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, penegakan hukum terhadap pelanggaran batas laut sangat penting untuk mempertahankan kedaulatan negara.
Untuk mengatasi dampak pelanggaran batas laut terhadap ekosistem laut Indonesia, diperlukan kerjasama antarnegara serta penegakan hukum yang tegas. Selain itu, kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan agar dapat menjaga kelestarian sumber daya laut kita.
Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan ekosistem laut Indonesia dapat terjaga dengan baik demi kesejahteraan generasi masa depan. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, “Laut adalah sumber kehidupan, kita harus menjaga kelestariannya dengan baik.” Semoga kita semua dapat bersama-sama menjaga keberlangsungan ekosistem laut Indonesia demi masa depan yang lebih baik.